Rabu, 28 September 2011

Pengembangan Sistem Informasi Pada Bisnis Shop Online


Pada tulisan kali ini saya akan memaparkan pengalaman pertama saya dalam mengembangkan sistem informasi berdasarkan tugas mata kuliah Sistem Informasi. Sebelum memaparkan pengalaman saya, akan saya jelaskan lebih dahulu apa itu system informasi.
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen yang dijalankannya. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan bisnis seseorang tidak dapat lepas dari system informasi karena system informasi sangat berperan dalam membantu pelaksanaan bisnis tersebut.

Sepertinya sudah cukup jelas penjabaran tentang Sistem Informasi, dan sekarang saatnya saya memaparkan pengalaman saya.
Pengalaman pertama saya dalam menggunakan system informasi adalah ketika saya membangun sebuah website untuk penjualan barang via online. Mengapa saya sebut saya menggunakan system informasi dalam pengembangan website tersebut? Karena untuk membangun sebuah shop online diperlukan sebuah manajemen kecil dalam website tersebut untuk memproses semua pemesanan dan penjualan barang. Misalnya untuk pemesanan (order) barang yang dilakukan oleh calon pembeli kita harus memiliki sebuah form order online untuk memudahkan calon pembeli yang akan memesan/membeli barang jualan kita. Apabila kita tidak membuat form order online pada website kita, calon pembeli akan merasa kesulitan dalam pemesanan barang dan hal tersebut jelas akan menggangu usaha/bisnis kita. Selain membuat form order, dalam sebuah website shop online harus juga disediakan form confirmartion payment  yang berfungsi untuk memudahkan pembeli dalam melakukan konfirmasi pembayaran sehingga pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Selain membuat form order dan form confirmation payment, saya juga membuat beberapa metode pembayaran agar calon pembeli dapat memilih cara pembayaran seperti apa yang mudah dilakukan. Saya memberikan beberapa metode, seperti pembayaran via ATM dan pembayaran tunai. Sejauh ini, metode pembayaran via ATM masih menjadi favorit pembeli dalam melakukan transaksi karena tidak harus repot-repot datang ke bank, cukup datang ke ATM terdekat dan transaksi pun berhasil.
Saya sadari bahwa system informasi sangat berperan dalam sebuah usaha shop online yang saya jalani. Selain berfungsi sebagai cara untuk memudahkan transaksi, system informasi juga berfungsi untuk megelola manajemen website shop online tersebut. Menurut saya, system informasi tidak hanya berguna bagi dunia bisnis, system informasi juga sangat berguna di berbagai bidang.

Sekian pengalaman saya dalam pengembangan system informasi pada usaha yang saya jalankan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. 
Terimakasih.


Jumat, 16 September 2011

Nasionalis vs Rasionalis

   Kira-kira kalau jam segini (01.00 WIB) belum tidur namanya insomnia atau begadang ya? Apalah namanya tapi jam segini bantal dan guling belum bersahabat sama gue, hehehehe... Kalau dipikir-pikir sih masih mendingan kelelawar daripada gue, kelelawar kan siangnya tidur dan malamnya bangun. Nah kalau gue, siang seger malem tambah seger. Dan yang suka bikin gue kesel sendiri, gue tuh suka tidur disaat yang seharusnya ngga tidur misalnya pas lagi jam kuliah, pas lagi maen game, dan yang paling parah gue pernah ketiduran di dalam studio band (gebukan drum gue sangka musik klasik kali ya). Tapi ngga apa-apalah, yang penting gue masih sehat sampai gue ngetik tulisan ini walaupun ngga ada yang peduli juga gue mau sehat atau gila, haha..
Sebenernya gue bingung mau ngetik tentang apa (entah karena gue terlalu banyak tau atau malah sama sekali ngga ada yang gue tau :D ), tapi gue masih kepikiran tentang kekalahan Indonesia 0-2 dari Bahrain pada Kualifikasi Pra Piala Dunia Brasil 2014 lalu.
   Gue, dan mungkin semua rakyat Indonesia kecewa dengan kekalahan Timnas Indonesia dari Bahrain yang membuat langkah Indonesia semakin berat maju ke putaran selanjutnya. Diatas kertas memang skill individu pemain Bahrain lebih unggul daripada pemain Indonesia, position player mereka labih baik, dan penguasaan bola mereka yang jauh mengungguli para pemain timnas. Gue sebagai suporter timnas bisa terima kekalahan itu karena gue sadar setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan menang, tapi ada satu yang nggak bisa gue terima yaitu permainan timnas yang seolah-olah mereka main di stadion luar angkasa yang ngga ada penontonnya padahal mereka main dikandang sendiri dengan dukungan 80.000 lebih suporter dari seluruh Indonesia. Dan yang gue pikir sepanjang pertandingan itu ngga lebih dari sebuah tim amatir yang sedang dipermainkan oleh tim profesional. Sejenak gue terhanyut dalam pikiran tersebut tapi gue langsung sadar kalau yang lagi bertanding itu Timnas Indonesia, tim yang menjadi kebanggan ratusan juta rakyat Indonesia, dan sebuah tim yang dapat menyatukan seluruh suporter klub sepakbola Indonesia dibawah satu bendera, bendera Merah Putih. Mereka seharusnya dapat bermain lebih baik malam itu karena mereka adalah 11 pemain terbaik bangsa ini, di tangan dan kaki mereka lah harapan semua rakyat Indonesia digantungkan.
Banyak yang bilang kalau kekalahan timnas pada malam itu dikarenakan faktor tinggi badan yang cukup mencolok sehingga pemain timnas banyak kehilangan bola pada saat duel badan. Kalau memang begitu, mengapa Argentina selalu lolos pada putaran Piala Dunia yang secara tinggi badan hampir sama dangan pemain Indonesia? Llonel Messi, Carlos Tevez sampai sang legenda, Diego Maradona memiliki tinggi yang tidak lebih dari 170 cm. Oleh karena itu, sudah jelas persoalan tinggi badan bukan masalah terhambatnya timnas Indonesia meraih kemenangan demi kemenangan. 
Ada juga yang mengatakan faktor pelatihlah yang menjadi faktor utama kekalahan pada saat melawan Bahrain. Mayoritas orang yang memberikan pernyataan ini beranggapan bahwa caci makian coach Wim pada istirahat babak pertama yang membuat mental pemain menjadi down sehingga permainan mereka pada babak kedua semakin payah. Menurut mereka, para pemain tidak terima dengan perkataan coach Wim yang bisa dibilang kasar dan menjatuhkan mental pemain tersebut. Tapi menurut gue, pelatih wajar-wajar aja bicara seperti itu karena dilakukan di kamar ganti, bukan di depan publik. Dan mungkin, arahan pelatih selama pertandingan tidak dijalankan sepenuhnya oleh para pemain sehingga terlontarlah kata-kata yang dianggap kasar tersebut. Gue berpendapat demikian bukan berarti gue pro dengan coach Wim, jujur gue juga (bisa dibilang) sangat kecewa dengan pernyataan dia di depan media pada saat konferensi pers setelah pertandingan. Waktu itu dia bilang (kalau tidak salah)...
" Ini bukan tim saya. Dan tim ini belum siap bermain di level yang lebih tinggi (Internasional) "
Sangat tidak etis seorang pelatih dalam sebuah konferensi pers menyatakan hal demikin. Dia beranggapan bahwa timnas yang terbentuk sekarang bukan merupakan pemain-pemain pilihannya. Kalau begitu, mengapa dia mau saja menerima kontrak dari PSSI sedangkan dia tahu bahwa pemain yang ada saat ini bukan merupakan pemain pilihannya? Sehingga tersirat bahwa ia menumpahkan efek kekalahan tersebut kepada seluruh pemain dan ia tidak ingin disalahkan. Wajar saja kalau sampai saat ini ada 7 pemain Timnas yang memilih untuk keluar dari Timnas daripada berada dibawah kepemimpinan coach Wim.
Sungguh berbeda dengan pelatih Timnas sebelumnya, Alfred Riedl. Riedl merupakan sosok pelatih yang tidak suka membicarakan kelemahan pemain / tim pada media, Ia lebih memilih mengutarakannya langsung ke pemain yang bersangkutan. Contohnya pada Piala AFF 2010 lalu disaat Bambang Pamungkas tidak menjadi pemain inti, Riedl langsung membicaraknnya dengan Bambang secara tegas seusai sesi latihan. Dan bagi gue, seperti itulah seharusnya pelatih bekerja.
   Untuk pertandingan selanjutnya melawan Qatar, secara Nasionalis gue harus tetap optimis Timnas Indonesia bisa bermain maksimal dikandang dengan dukungan yang lebih hebat dari para pecinta sepakbola di tanah air. Namun secara Rasionalis, mungkin memang benar apa yang dikatakan coach Wim, "...tim ini belum siap bermain di level yang lebih tinggi (Internasional) ".

Rabu, 06 April 2011

WEB SCIENCE

Pengertian Web Science
Web science adalah ilmu pengetahuan yang sudah dilakukan penelitian dari Web yang muncul melalui desentralisasi sistem Informasi. Dalam hal ini membutuhkan pemahaman akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web atau yang sering disingkat (www) adalah teknologi yang baru berusia beberapa tahun.
Sejarah Perkembangan Web Science
Pada tanggal 4 Oktober 1957, ada sesuatu hal yang akan mengubah dunia terjadi. Negara terbesar dunia yaitu Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit pertama di dunia ke orbit bumi yang dinamakan "Sputnik 1". Dengan peluncuran satelit ini membuat seluruh dunia tercengang terutama negara Amerika Serikat yang juga mempunyai program untuk peluncuran satelit ke orbit bumi tetapi belum sempat diluncurkan.
Hal ini secara langsung memicu negara amerika serikat membentuk suatu Departemen Pertahanan ARPA Amerika Serikat (Agensi Projek Penelitian Lanjutan), yang bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan ide teknologi lanjutan dan penciptaan Internet.
DARPA adalah suatu lembaga penelitian yang ada di negara Amerika Serikat. Ini adalah lembaga yang melakukan penelitian dan menemukan teknologi Internet. DARPA adalah singkatan dari Defense Advance Research Project Agency. Temuan yang dilakukan oleh DARPA yang siknikan tidak hanya Internet, tetapi juga microelektronik kecepatan tinggi, stealth dan teknologi satelit, pesawat tak berawak, dan material baru.
DARPA didirikan pada tahun 1958 dengan anggaran belanja sebesar $ 500 jt, setelah satelit Sputnik diluncurkan oleh Sovyet. Rencana untuk jaringan komputer (yang akan dinamakan "ARPANET") dipersembahkan pada Oktober 1967 dan sebuah jaringan 4 komputer telah berfungsi pada Desember 1969. Masalah utama dalam pembuatan jaringan adalah bagaimana untuk menghubungkan jaringan fisik yang berbeda tanpa menghabiskan sumber daya untuk hubungan yang terus menerus. Teknik yang memecahkan permasalahan ini dikenal sebagai peralihan paket dan teknik ini meliputi perintah pembagian data menjadi bagian yang lebih kecil, yang dapat diproses lebih cepat tanpa menghalangi komunikasi bagian lain.
Pengembangan jaringan ini ternyata sukses dan ARPANET Tahun 1972, ARPANET di demontrasikan di depan peserta The First International Cenference on Computer Communication dengan menghubungkan 60 node.
Aplikasi internet yang pertama kali di temukan adalah FTP. Kemudian menyusul e-mail, dan telnet. Ukuran ARPANET sendiri semakin lama semakin membesar, protocol komunikasi data yang di gunakan pada waktu itu yaitu, NCP (network Commination Protocol), tidak sanggup menampung node komputer yang besar ini, DARPA kemudian mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum ini dianamakan TCP/IP departemen pertahanan Amerika serikat menyatakan TCP/IP menjadi standart untuk jaringan pada tahun 1982. Protocol ini kemudian di adopsi menjadi standart ARPANET pada tahun 1983
Pada tahun 1984 jumlah host di internet melebihi 1000 buah. pada tahun 1984 di perkenalkan Domain nama system (DNS) yang mengganti fungsi tabel nama Host. System domain ini lah yang kita gunakan untuk menulis nama host.
Pada tahun 1986, lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika serikat U.S National Science Foundation (NSF) mendanai pembuatan jaringan TCP/IP yang dinamai USFNET. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan lima pusat komputer super dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika serikat.
Pada tahun 1987 berdiri UUNET yg saat ini merupakan sala satu provider utama Internet. Tercatat pula pada tahun 1987 jumlah host melewati angka 10.000. di samping itu juga terdapat beberapa negara di eropa yang masuk ke jaringan NSFNET.
Di European Laboratory for Particle Physics ( CERN ), di kota Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik. Web Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web.
Gopher adalah sistem pengambilan informasi yang digunakan pada awal tahun 1990 untuk mengirim menu link ke file-file, sumber daya komputer dan menu lainnya. Menu-menu ini dapat melewati batasan-batasan komputer dan memanfaatkan internet untuk pengumpulan menu dari sistem-sistem lainnya. Sehingga sangat populer dikalangan universitas yang ingin menyediakan informasi dikampus dan perusahaan yang ingin menyentralisasikan penanganan dan penyimpanan dokumen.
Gopher diciptakan di Universitas Minnesota. Pada bulan Januari 1993, mereka mengumumkan bahwa akan ada biaya lisensi untuk pemakaian referensi terapan dari server Gopher. Akibatnya, banyak perusahaan yang mulai mencari alternatif lain.
Dewan Penelitian Nuklir Eropa (CERN) yang di Switzerland memiliki alternatif serupa. Dan waktu itu, Tim Berners-Lee sedang mengerjakan suatu sistem penanganan informasi dimana teks bisa berisi link dan referensi ke karya lain yang memungkinkan pembaca bergerak dari satu dokumen ke dokumen lainnya dengan cepat. Dia juga menciptakan sebuah server untuk mempublikasikan dokumen jenis ini (yang dinamakan hypertext) dan juga program pembaca dokumen yang dinamakan "WorldWideWeb". Program ini pertama kali dirilis pada tahun 1991, tetapi ada dua kejadian yang menyebabkan ledakan popularitas dan akhirnya menggantikan Gopher.

Sabtu, 02 April 2011

Antara Niat, Kemauan dan Kebiasaan

Setiap hal yang terjadi di dunia ini hanya berlaku 2 hal, yaitu baik/buruk, ya/tidak, hitam/putih, siang/malam, pagi/sore, menang/kalah, dll. Semua itu merupakan dasar bagi setiap ‘pekerjaan’ manusia yang kerap dibuat lebih rumit oleh manusia itu sendiri. Yang seharusnya dijawab ya/tidak, karena tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang hal yang dihadapinya tersebut maka timbulah jawaban lain seperti, ‘mungkin’. Kata yang sangat simple namun tidak pasti.

Begitu pula dengan kebiasaan, kita mengenal ada kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Dengan mudah juga kita dapat menemukan bentuk nyata dari masing-masing kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan dapat diartikan sebagai perwujudan karakter dan sifat seseorang terhadap lingkungan yang dihadapinya, kebiasaan bukan berarti sesuatu hal yang bersifat permanen dan tidak bisa diubah. Kebiasaan buruk bisa diubah menjadi kebiasaan baik, dan bukan tidak muingkin kebiasaan baik pun bisa berubah menjadi suatu kebiasaan buruk apabila kita tidak bisa mempertahankan kebiasaan baik tersebut.

Sebagai contoh (yang saya alami sendiri sebagai mahasiswa,hehe), pada saat saya masih duduk di bangku SMP dan SMA, setiap jam setengah 6 pagi saya sudah bangun untuk sholat, sarapan,dan mempersiapkan apa yang akan dibawa ke sekolah karena pada waktu itu masuk sekolah jam 7 pagi. Awalnya memang berat, rasa kantuk masih menyelimuti disetiap kegiatan yang saya lakukan di pagi itu. Namun, karena bangun pagi tersebut dilakukan terus menerus selama 6 tahun maka hal yang tadinya dirasa berat menjadi ringan karena telah menjadi sebuah KEBIASAAN.
Namun setelah saya menjadi seorang mahasiswa, kebiasaan bangun pagi tersebut perlahan hilang dan bisa dibilang sekarang sudah hilang (jangan ditiru ya, hehe). Jadwal kuliah yang tidak lagi terikat waktu, semakin banyaknya tugas yang mengakibatkan tidur terlalu larut, dan semakin luasnya pergaulan yang mengakibatkan sehabis pulang kuliah tidak langsung pulang ke rumah merupakan 3 dari banyak faktor yang menyebabkan kebiasaan bangun pagi tersebut hilang.

Faktor-faktor diatas merupakan faktor eksternal yang ‘sangat berperan’ mengubah kebiasaan baik menjadi kebiasaan buruk. Namun, ada yang ‘lebih berperan’ dari faktor eksternal dalam mengubah kebiasaan, yaitu faktor internal atau faktor yang datangnya dari diri kita sendiri. Faktor internal sepenuhnya ‘dikuasai’ oleh niat dan kemauan seseorang dalam bertindak khususnya dalam mengubah kebiasaan. Menjadikan faktor internal tersebut sebagai ‘senjata ampuh’ dalam mengubah kebiasaan memang tidak mudah, namun apabila kita kuatkan niat yang didasarkan pada kemauan dan diwujudkan dengan perbuatan maka bukan tidak mungkin kebiasaan baik kita akan selalu kita dapatkan dan kebiasaan buruk kita bias berubah menjadi kebiasaan yang baik. Memang pada dasarnya semua yang dilakukan manusia berawal dari niat dan berakhir pada perbuatan.

Oleh karena itu, mulai sekarang marilah kita ubah kebiasaan buruk kita menjadi kebiasaan baik yang tentunya menguntungkan kita dan orang-orang sekitar kita. Dan jangan lupa juga, pertahankan kebiasaan baik yang sudah lebih dahulu tertanam pada pribadi kita.