Sabtu, 02 April 2011

Antara Niat, Kemauan dan Kebiasaan

Setiap hal yang terjadi di dunia ini hanya berlaku 2 hal, yaitu baik/buruk, ya/tidak, hitam/putih, siang/malam, pagi/sore, menang/kalah, dll. Semua itu merupakan dasar bagi setiap ‘pekerjaan’ manusia yang kerap dibuat lebih rumit oleh manusia itu sendiri. Yang seharusnya dijawab ya/tidak, karena tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang hal yang dihadapinya tersebut maka timbulah jawaban lain seperti, ‘mungkin’. Kata yang sangat simple namun tidak pasti.

Begitu pula dengan kebiasaan, kita mengenal ada kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Dengan mudah juga kita dapat menemukan bentuk nyata dari masing-masing kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan dapat diartikan sebagai perwujudan karakter dan sifat seseorang terhadap lingkungan yang dihadapinya, kebiasaan bukan berarti sesuatu hal yang bersifat permanen dan tidak bisa diubah. Kebiasaan buruk bisa diubah menjadi kebiasaan baik, dan bukan tidak muingkin kebiasaan baik pun bisa berubah menjadi suatu kebiasaan buruk apabila kita tidak bisa mempertahankan kebiasaan baik tersebut.

Sebagai contoh (yang saya alami sendiri sebagai mahasiswa,hehe), pada saat saya masih duduk di bangku SMP dan SMA, setiap jam setengah 6 pagi saya sudah bangun untuk sholat, sarapan,dan mempersiapkan apa yang akan dibawa ke sekolah karena pada waktu itu masuk sekolah jam 7 pagi. Awalnya memang berat, rasa kantuk masih menyelimuti disetiap kegiatan yang saya lakukan di pagi itu. Namun, karena bangun pagi tersebut dilakukan terus menerus selama 6 tahun maka hal yang tadinya dirasa berat menjadi ringan karena telah menjadi sebuah KEBIASAAN.
Namun setelah saya menjadi seorang mahasiswa, kebiasaan bangun pagi tersebut perlahan hilang dan bisa dibilang sekarang sudah hilang (jangan ditiru ya, hehe). Jadwal kuliah yang tidak lagi terikat waktu, semakin banyaknya tugas yang mengakibatkan tidur terlalu larut, dan semakin luasnya pergaulan yang mengakibatkan sehabis pulang kuliah tidak langsung pulang ke rumah merupakan 3 dari banyak faktor yang menyebabkan kebiasaan bangun pagi tersebut hilang.

Faktor-faktor diatas merupakan faktor eksternal yang ‘sangat berperan’ mengubah kebiasaan baik menjadi kebiasaan buruk. Namun, ada yang ‘lebih berperan’ dari faktor eksternal dalam mengubah kebiasaan, yaitu faktor internal atau faktor yang datangnya dari diri kita sendiri. Faktor internal sepenuhnya ‘dikuasai’ oleh niat dan kemauan seseorang dalam bertindak khususnya dalam mengubah kebiasaan. Menjadikan faktor internal tersebut sebagai ‘senjata ampuh’ dalam mengubah kebiasaan memang tidak mudah, namun apabila kita kuatkan niat yang didasarkan pada kemauan dan diwujudkan dengan perbuatan maka bukan tidak mungkin kebiasaan baik kita akan selalu kita dapatkan dan kebiasaan buruk kita bias berubah menjadi kebiasaan yang baik. Memang pada dasarnya semua yang dilakukan manusia berawal dari niat dan berakhir pada perbuatan.

Oleh karena itu, mulai sekarang marilah kita ubah kebiasaan buruk kita menjadi kebiasaan baik yang tentunya menguntungkan kita dan orang-orang sekitar kita. Dan jangan lupa juga, pertahankan kebiasaan baik yang sudah lebih dahulu tertanam pada pribadi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar